Pengaruh kebijakan legislatif terhadap penegakan hukum pidana di Indonesia memegang peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kebijakan legislatif yang baik dapat memberikan landasan hukum yang kuat bagi penegakan hukum pidana, sehingga dapat mencegah dan menindak tindak kejahatan dengan efektif.
Menurut Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, kebijakan legislatif yang berkualitas akan memberikan panduan yang jelas bagi aparat penegak hukum dalam menindak pelaku kejahatan. “Dengan adanya kebijakan legislatif yang baik, aparat penegak hukum akan memiliki landasan hukum yang kuat dalam melakukan penegakan hukum pidana,” ujarnya.
Namun, sayangnya, tidak semua kebijakan legislatif di Indonesia memiliki pengaruh yang positif terhadap penegakan hukum pidana. Banyak kebijakan legislatif yang masih belum sesuai dengan kondisi riil di lapangan, sehingga menyulitkan aparat penegak hukum dalam melakukan tindakan penegakan hukum.
Menurut data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), banyak kasus korupsi yang sulit ditindak karena kelemahan dalam kebijakan legislatif yang ada. Hal ini membuat penegakan hukum pidana di Indonesia menjadi terhambat dan tidak efektif. “Kami berharap agar pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap kebijakan legislatif yang ada, sehingga penegakan hukum pidana di Indonesia dapat berjalan lebih efisien,” ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, DPR, dan aparat penegak hukum untuk merumuskan kebijakan legislatif yang berkualitas dan dapat mendukung penegakan hukum pidana di Indonesia. Dengan adanya kebijakan legislatif yang baik, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih aman dan terbebas dari tindak kejahatan.